Kumpulan Puisi Cinta dalam Aroma Kerinduan
/1/ Bisikku Padamu
(1)
Pada siapa harus kuberbisik
Rahasia hati kian ingin menjerit
Menahan, mememikik pilu
Bongkahan rindu bergejolak di dada
Di kertas mana kuharus tulis
Pengaduan hati yang kian berontak
Di ladang mana harus ‘ku berlari
Hempaskan kaki yang ingin terus
Mengejar bayangmu kasih
(2)
Terhempas tubuh ini,
bagai bayi mugil, suci, polos, tak berdaya
tak jua kau merasa iba dan kasihan ?
tak jua kau mau memungutku ?
Akh.. harapku sia-sia !
(3)
Aku tidak mau gagal
‘Ku tak akan tinggalkan ladang cintamu
Tak’kan ku biarkan orang lain mengusiknya
Biar.. hanya aku penguasa atas ladang cintamu !
(4)
Tak akan menyerah
‘Kan kutanami benih cinta disana
dan takkan lelah cabuti lalang liar
yang menyusup di ladang itu
hingga kita ‘kan memetiknya bersama
aku dan kau dan hanya kita.!!
KSI-Medan, 29 January 2010
/2/ Pembohongan
Aku,
mulai berpura-pura lagi
dengan topeng
kebohongan
demi kau--
lelaki jahanam
yang telah memenjarakan
hatiku seumur hidup!
KSI-Medan, April 2010
/3/ Menziarahi Rindu
Kutaburkan luka
dihamparan waktu
bersama kepingan rindu
untukmu, masih tersisa
kali ini, aku tak lagi berani merinduimu
hanya akan tetap pertahankan
setia cintaku untukmu!
KSI-Medan, April 2010
/4/ Rindu Hujan
Aku selalu merindukan hujan
bersama abah dan petir
mengantar jeritku pada-Nya
dengan tetes dan tarian hujan
‘ku ingin basahi, hati
kering kerontang
KSI-Medan, Maret 2010
/5/ Jarak Membatu di Relung Jiwa
(1)
Benalu rindu menyiksaku
Takkan surut langkah tertuju
Menunggu waktu
uji setiaku
Menunggu waktu
akan hal itu
Menunggu waktu
percayalah padaku
Menunggu waktu
hadirmu
Menunggu waktu
seutuhnya untukku!
(2)
Secuil goresan rindu dariku
Kutitip dalam peluk Sang Rembulan
Untukmu, kekasih jiwaku!
KSI-Medan, 14 April 2010
/6/ Tanyakan Pada Rembulan
Kekasih..
aku kehabisan kata
torehkan ribuan puisi dari lembaran jiwa
tanyakan saja pada sang rembulan
telah kukirimi dia pesan untukmu
Bahkan air mata
telah pun mengkristal di pangkuan-Nya
di dalamnya kusematkan cinta,
untukmu jua!
Jika engkau rindu
ingin melukis wajahku
naiki tangga yang kupahat
dari gumpalan-gumpalan awan
engkau akan sampai di pangkuan-Ku
Aku Sang Rembulan
Lalu, biarkan lepas rindumu yang menyengat
berhambur dalam peluk Sang Rembulan
mencumbu nafas cintaku yang membara
KSI-Medan, Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar