Senin, 02 Desember 2013

Ulos dan Lelaki dari Tano Jau

Ulos dan Lelaki dari Tano Jau
(Sajak-Sajak Ria Sitorus)

/1/ Lelaki dari Tano Jau
(Oleh : Ria Sitorus)

*Jau parumpakhon
Jau pajongjonghon.

Engkau menjelma dalam puisi
mengusikku di malam-malam sunyi
engkau, selama ini dimana sembunyi?

Kedatanganmu bagai ombak dasyat
memecah dinding-dinding dolok
di tepian Tao Toba
menghempaskanku dan keseluruhan-ku
kau—memaksaku ‘tuk bertanya
dan mengingat kembali asal muasal.

Oh, lelaki yang datang dari Tano Jau
Ulos yang engkau sandang di bahumu
menampar kebutaanku yang lama.

Sajak-sajak yang engkau torehkan
tentang tanah Bakkara dan legenda
leluhur bangso Batak
tentang eloknya Tao Toba
tentang sang dewi penenun alam
Si Boru Deakparujar
mengingatkan aku kembali
tentang sakralnya sebuah kerinduan
diikat janji dalam padan na togu.

O, huta hatubuan
O, Tano Batak
tanah leluhurku
peluk jiwa raga-ku
dalam damai-MU.(*)

KSI-Medan, 05/09/2013 (01.18Wib)



/2/ Marsungsi
(Oleh : Ria Sitorus)

Engkau menjelma bak titisan
Sang Dewa Batara Guru doli
sajak-sajak yang engkau cipta
mengajakku manortor
dalam iringan uning-uningan
sarune etek, hasapi dan garantung.

Engkau, lelaki yang datang dari Tano Jau
telah teramat lama aku menanti
hingga tak ada kata letih
dalam hari-hari yang kian rapuh
dalam sunyi yang teramat perih.

Kini engkau datang
lelaki dari Tano Jau
pintalah gondang pada pargonsi
manortor kita dalam dekapan sunyi
memanggil dewa-dewi bumi
mangurasi badan dan tondi.

Hingga Si Boru Deakparujar
menyempurnakan kita dengan cahaya rembulan
dan Si Boru Saniangnaga
mandikan kita dengan kejernihan
mual tio dari Tao Toba
bersihlah raga dan jiwa.

*Horas tondi madingin,
pir tondi matogu.
(*)

KSI-Medan, 05/09/2013 (01.36Wib)

TERBIT :

Harian ANALISA, Minggu 01 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar